PUISI | Kembara Geni


Kembara Geni

Merah nyala berkobar di antara dedaunan leses
Gelegar seketika jatuh beruntun reruntuhan puing-puing penghidupan
Menimpa kami yang tengah asik bercumbu dengan sang malam
Sontak jerit tangis memecah kesepian
Riak air ikut bergejolak menahan amarahnya
Ada asap tanpa api itu mustahil
Di lacak dari sekian inchi kesalahpahaman
Wahai insan naif nan rakus
Alam murka dengan segala hal yang melampaui batas
Ada yang berkobar namun bukan semangat juang
Membakar setiap ranting ranting kehidupan
Merenggut setiap perjumpaan
Dan kini wahai manusia
Air mulai surut meninggalkan bekas luka
Luka dari sepasang pengantin suci
Yang tak akan ada habisnya turuti ego semata

Boyolali, 2020

Komentar

Postingan Populer