PUISI | Secercah Asa
Secercah Asa
Berulang
kali kau ucap kata mati
Mati
mati biarkan aku mati saja!
Berulang
kali kau sayat nadi dengan belati
Seakan
lentera tak lagi menerangi
Berulang
kali kau ucap pasrah
Entah
aku mampu bertahan berapa lama
Berulang
kali kau benturkan dahi
Berdarah
darah
Seakan
dian meredup melahap sunyi
Bertahanlah
semampu kau bertahan
Tuturkan
kata yakin saat kau terpuruk
Melihat
mereka yang lebih buruk
Tak
bertangan berkaki dan bermulut
Walau
ini semua bukan sepenuhnya salah mu
Ini
semua salah orang – orang yang serakah
Serakah
pada jabatan, pada harta benda, pada dunia
Membeli
sesukanya – memakai sesukanya – berzina semaunya
Tuhan
tahu dan beri cobaan padanya
Agar
mampu mengucap kata syukur pada nikmat yang tlah diberinya
Agar
mampu bertahan dari hina dina dan gunjingan
Yang
kau sebut diskriminasi dan stigma
Kau
yang takut dan malu bersembunyi
Di
dalam bayang-bayang masa lalu
Mengintip
dengan jantung yang berdegup kencang
Tak
yakin dengan kuasa dan ampunannya
Bangkit!
Ayo bangkit!
Aku
akan selalu ada di sampingmu!
Merangkul
dan berjalan bersama
Hidupkan
asa hadapi dunia..
Keadilan
mana yang aku peroleh ketika
Semua
menoleh dan mengarahkan telunjuk kepadaku?
Kaliadem,
2019
Komentar
Posting Komentar